Selasa, 27 September 2011

"Senyum Ujung Subuh"

Ketika fajar menjelang ku tersenyum di ujung subuh yg hinggap dihati yang keruh...
Sempit dada terdesak suara parau dari seorang guru yang sedang sendu...
Ku sedang kaku terhimpit kejamnya waktu yang tak mau menunggu...
Terdengar ketuk pintu suara merdu senyum seorang guru....

Tiada salah Guru terhadapku, jnglah kau sendu kpdku...
Ku memang butuh sentuhan energy positifmu..
Walaupun kadang ku ragu akan hal itu..
Akankah energy itu selalu bersamaku..?
Itulah yg menjadikan seribu galau yg kian mengganggu hatiku...
Rasanya aku dah tak mampu lagi meninggalkanmu..
Hingga ku terbaring tidur bersama mimpiku...

Segelas kopi sebatang rokok yg mengantarkanku membuka account facebook ku...
Dan senyum di ujung subuh itu tlah mengetuk pintu hatiku...
"Trima kasih B.Guru" ma'afkan muridmu yg dirundung ragu tanpamu...
Bukan aku merayu, tp itulah kenyataan hatiku...

Dihapusnya seribu sendu yang bersemayam di hatiku...
Dibuangnya dengus ragu yang sempat mengganggu...
Dia tlah menyapa indah seribu galau di kalbu...

Teruskan perjuangan ini ... ku yakin engkau akan menjadi yang terbaik ..
Jangan mundur sekalipun ... hadirmu di nantikan siapapun dan di manapun ..
Kau harus tahu itu .. jangan pernah kau merasa lelah . jangan pernah kau merasa kalah ..
Tapi ingat satu hal kau harus tetap bersahaja dan lihatlah mereka yang di bawah...

Tiada ragu ku kan menyambut Senyum Ujung Subuh yang mampu mengetuk pintu hatiku.....


by : "Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

Jumat, 23 September 2011

"Senyum Mukena Bertahajud"

Di suatu pagi yang murung, aku terbangun dan mengusap kaca jendela yang berembun...

Seakan tak percaya seuntai kata yang kusemai di ladang mulai tumbuh yang biasa kutatap setiap subuh..

Ku tak mengerti mengapa untaian kata itu terus bertumbuh ditempat yang sangat rapuh...

Dan aku tak kuasa membendung derai air mata yang terus meluruh tiada tahu kemana kan berlabuh...

Ku usap air mata dengan selendang kalut yang berkabut diantara dua sudut hati yang berdenyut...
Ku semakin tenggelam dalam derasnya arus lautmu nan penuh kehidupan bertahajud...
Ku tak pernah mengenal dirimu dan aku tak peduli siapa dirimu yang aku tahu kau memberi kepedulian padaku..
Ku berharap dirimu tetap menyambut diriku berlapiskan senyum mukena bertahajud...

Akankah senyum mukena bertahajud kan terwujud dikehidupanku yang kalut dan carut marut...
Mampukah aku menembus ucapanmu yang tampak serius namun berselimut indah senyum mukena bertahajud...
Bukankah sang matahari telah bersahabat dan diutus menyibak selimut indah senyum mukena bertahajud...

Yeaaaah!
Ku akan sambut kedatangan senyum indah mukena bertahajud bersama matahari kalbu nan tulus...
Ku kan genggam erat untaian kata yg bertumbuh itu bersama indah senyum mukena bertahajud...

Semangat ku semakin bertumbuh dan bergemuruh sa'at tubuh tersentuh untaian kata yang bertumbuh...
Janji hati yang teguh tak kan tergoyah untuk merengkuh walau jagat raya semakin rapuh dan runtuh...

Untaian kata yang bertumbuh berselimut senyum indah mukena bertahajud telah aku sambut...
Bersama fajar pagi waktu subuh ku bersimpuh dan berlabuh diantara senyum indah mukena bertahajud...

Inilah kemampuanku mengayuh mengantarkan perjalananmu yang rikuh...



by : "Salam ceria Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

Rabu, 21 September 2011

"Senyum Bersama Sang Pencipta"

Ketika ku tertidur karena tugas Hidup yang melelahkan dan membosankan...
Ku terbangun di 2/3 malam yang penuh pesona keindahan Anugerah Sang Pencipta...

Ku seakan merasa bosan dan jenuh dengan rutinitas yang terus membelenggu kehidupan...
Dalam kejenuhan yang memuncak dan tiada lagi tempat ku berpijak untuk menujuk puncak...

Ku bermunajad dan bersimpuh untuk meletakan beban dipundak yang kian merangkak penuh onak...

@.Pekerjaan
@.Asmara
@.Keluarga
@.Kewajiban
@.Pelayanan
@.Persabatan

Semua beban itu aku masukan dalam Tas sebuah kehidupan yang aku jalani sa'at ini...
Memang Tas ini setiap hari terasa berat bagiku untuk melanjutkan perjalanan hidup ini...
Tiba2 sekilas ada cahaya gemerlap dikejauhan sana dengan bias Senyum sang Pencipta...
Tanpaku sadari senyumku terkulum diantara beratnya beban yang aku bawa dalam Tas ini...

Dengan suara yang lembut Mempesona dan Bijaksana terdengar jelas di telinga hati yang meronta....

@."Letakkan dahulu Tas yang ada dipundakmu itu wahai hambaku yang bersimpuh...."
 Dengan Senyum Sang Pencipta berucap....

@."Tuhan, mana bisa kuletakkan Tasku ini, semua sudah kewajibanku menanggungnya" jawabku.

@."Memang semua isi Tas itu adalah tugasmu, namun percayalah pada-Ku, letakkan dahulu Tas dipundakmu itu"
 Tuhan meyakinkanku, lalu suara itu kembali berkata...

@."Bahan Tas yang engkau pakai sekarang adalah 'KETERPAKSAAN' sebagai rutinitas sehingga engkau merasa berat...
Serahkan pada-Ku dan AKU akan mengganti Tas-mu dengan bahan 'KASIH' sehingga bebanmu pun akan ringan".

Dengan perasan terbuka dan gembira yang tiada tara,aku menerima Tas baruku dari tanganNya...
Dan aku  memindahkan semua isi Tas lamaku ke dalam Tas yang berbahan "KASIH" itu...
Aku mencoba mengangkatnya...
Wow...Ternyata Tuhanku benar...
Tas itu kini terasa ringan dan sungguh nyaman di pundakku...

Lalu ku ucapkan dengan riang....

Terima kasih Tuhan...
Engkau sungguh Maha Pengasih..

Terima kasih Tuhan...
Engkau sungguh Maha Penyayang...

Terima kasih Tuhan...
Engkau sungguh Maha Bijaksana...

Terima kasih Tuhan...
Engkau sungguh Maha Pemberi Ilmu...

Terima kasih Tuhan...
Engkau telah berikan aku pelajaran malam ini....

Dan ketika Fajar menyingsing aku angkat lagi Tas dari Tuhan yang berbahan...
"Kasih Senyum Sang Pencipta"
Dan pagi ini aku akan mulai melanjutkan perjalanan hidupku menuju Puncak berbekal "Senyum Sang Pencipta"
Sudah cukup termenungku akan beratnya beban kehidupan yang ada dipundak ini...
Dan pagi yang indah ini aku siap untuk menghadapi tantangan yang akan menghadang dengan Senyum Kemenangan"


by : "Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

Senin, 19 September 2011

"Senyum Nastar"

Diantara gemerlapnya duniaku tersimpan seribu sendu dua dunia yang terkapar hingar bingar...
Matahari kehidupanku terus bersinar mengejar kobaran impian yang membara diantara belukar...

Kekuatan alam bawah sadarku telah berkobar memburu sinar yang berasal dari Senyum Nastar...
Ku coba untuk berpaling akan tajamnya sinar Senyum Nastar yang kian membakar relung kehidupan...
Ku meronta bersama sisa-sisa cahaya alam bawah sadar yang bernaung diantara seribu laskar Anugerah...

Namun...
Senyum Nastar semakin membara melibas batas alam bawah sadar hingga ku terkapar...
Ku berusaha bangkit, bangkit dan bangkit, tanpa peduli sinar tajam Senyum Nastar terus membakar...

Tubuhku semakin terbakar...
Pandanganku semakin pudar...
Hatiku semakin menjerit terkapar...
Alam bawah sadarku terlontar...

Hingga...
Diantara sadar dan tidak sadar terdengar derap langkah seribu laskar dengan berteriak Allahu akbar...
Telingaku mendengar samar-samar bagaikan bunga mawar diantara semak belukar yang terbakar...
Alam bawah sadarku mulai berbinar sa'at ada suara merdu yang samar "selamatkan sang bunga mawar"...
Suara samar itu telah mengusik jiwa yang memar dan berseru bagai halilintar yang menyambar...

Ternyata...
Suara samar itu semakin menggelegar keras dan terdengar berkoar "Bangkitlah wahai jiwa yang memar"...
Kau adalah Putra Mahkota Kehidupan yang tersamar mengemban penyelamatan sang bunga mawar yang nyaris terbakar...

Akhirnya...
Ku tersadar bersama fajar pagi yang segar semerbak harum bunga mawar...
Ku bermunajad jama'ah menyambut 2/3 malam lailatul qadar yang sakral...
Ku temukan Senyum Nastar pemberian sang mawar yang nyaris terbakar...
Ku kan sibak belukar menyambut datangnya sang mawar membawa Senyum Nastar...


by : "Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

"Senyum Jum'at Itu"

Gemuruh hujan deras itu adalah pertanda turunlah berkah hadirat Mu....
Di malam Jum'at itu ku tak mampu membendung keinginan hatiku akan senyum dua dunia Mu...

Dengan segala belenggu yang menerpa diri, aku bangun dengan segala kemampuanku tuk menjumpaimu...
Badanku terasa kaku tatkala bertemu dengan Senyum dan Energy Positif Dua Dunia Mu...

Dalam hatiku bergumam... mampukah aku berhadapan dengan ketulusan Senyum jum'at itu....
Sedangkan seribu sendu dan belenggu tlah mengaparkan segala kemampuanku........

Detak jantungku terus memburu dan seakan menyatu dengan segala keraguanku....
Laksana hujan salju yang semakin hari semakin mempertebal rasa keraguanku yg semakin membeku...

Dalam hatiku bergumam.... siapakah dirimu dengan senyum tulus indah di malam Jum'at itu...
Namun keluguanku mengatakan, itulah Energy Positif yang aku tunggu disetiap perjalanan Ruh ku...

Akankah sang waktu bersahabat dng ku dalam perjalanan Ruh menemukan jawaban senyum jum'at itu...
Ku terus menunggu hingga langit sendu kalbu ku menjadi Biru... sebiru senyum malam jum'at itu.

by : "Salam Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

"Senyum Prata"

Kejanggalan energy alam semesta telah membuat ku terpana dalam satu Kekuatan...
Ku tak pernah mengerti untuk apa Senyum Prata mampu membongkar Kebekuan dalam Dada..

Ketika semua buih-buih itu seakan sirna bersama putaran masa, hingga tiada muka bercahaya...
Tiada pernah ku menduga di kejauhan sana ada cahaya yang merona dengan sebersit Senyum Prata...

Tiada pernah ku mendamba akan kehadirannya 
sampai diri ku ditelan masa...
Walau seribu rasa telah aku larikan sampai ujung dua dunia, semua nya sirna bersama patamorgana...

Namun semua tiada guna...
Datang dan sirna bersama cahaya mayapada kehidupan ceria sang Pencipta...

Hingga ku bertanya...
Apalah arti semua yang ku rasa tentang Senyum Prata yang telah tercipta diantara dua dunia..

Huff ! Ku semakin takut mendekatinya dan semakin larut akan keajaibannya...
Ach  ! Ku terus berlari menjauhinya dan semakin kalut akan senyumnya..
Uch  ! Ku temui sang Bunda tempat bertanya di dua pertiga malam yang sempurna....

Wow..! Ternyata Dia ada di Dunia maya yang tak akan pernah sirna sampai di ujung dua dunia...
Wow..! Ternyata Dia jauh lebih sempurna dari yang semula aku kira...
Wow..! Ternyata Dia mampu berlari sepenuh kecepatan jiwa yang sedang Ceria...
Wow..! Ternyata Dia Energy Positif dua dunia yang membuat aku tak akan mampu melupakannya...

Akhirnya....
Ku hanya mampu berpasrah akan Kekuatan Senyum Prata yg akan melanda...
Ku akan selalu terjaga setiap denyut nadi kehidupannya, hingga Semesta tenggelam bersama Senyum Prata....


by : "Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

Sabtu, 17 September 2011

"Senyum Dua Dunia"

Berlarinya para leader besar membawa sebuah hikmah..
Bertambahnya kesempatan besar untuk kita mencapai puncak...
Berkurang pula saingan kita..
Hilangnya mendung membuat langit lebih bersinar dan cerah..
Hilangnya semangat membuat kita jadi terlambat dan segala angan pun akan makin tersendat..
Hilangnya senyuman akan membawa kelesuan yang membuat kita semakin kusut..
Senyuman indah kan mengiringi segala langkah ..

Terus berjuang tuk dapatkan anugerah dan dapatkan hasil yang lebih berkah ..
Ku yakin kau seorang yang sangat bersahajah sehingga apa yang kau dapatkan pun melebihi sesamanya..
Alangkah indah jika setiap menit yg kita habiskan menjadi berarti buat orang lain dan diri sendiri.
Sahabat sejati memberi waktu di saat tawa hadir ataupun di kala air mata mengalir..
  • Tidak ada yang peduli adalah hikmah tersendiri bahwasanya tanpa mereka kau pun mampu raih prestasi yang tiada tara , pernahkah anda berpikir belom tentu orang yang di pedulikan akan mampu seperti anda sekarang, yang ada adalah ketergantungan..
  • Dan hati yang bimbang karena tak pernah melangkah dan memulai semua dari diri sendiri..
Kau pasti mampu.. mampu dan lebih dari mampu tunjukan bahwa kau mampu .. ku percaya itu..
Kemampuan mu yang akan menerangi seluruh jiwa ragamu dan orang orang yang memerlukanmu..
Yakin kan lah bahwa dirimu mampu jgn pernah kau merasa ragu dengan segala kemampuan mu itu akan jadi penyakit dalam dirimu..
Jangan pernah merasa diri mutlak cukup baik karena bagi seseorang bahkan semua orang kau adalah yang terbaik....


by : my teacher t.s.y

"Senyum Tsunami"

Ketika Hati berada di jeruji besi Kehidupan yg basi...
Kau hadir membawa Energy positif Illahi bersama indahnya Fajar pagi..
Tak terasa mengalir Air mata ini hingga jatuh ke Bumi....

Hingga ku beranjak dari Rintihan Hati yg selama ini Sepi...
Ku terpana tak mengerti apa arti semua ini, yang ku tau hanya senyum yg pasti akan menghampiri diri....

Hingga kumerasakan Getaran Senyum Tsunami yang masuk Hati Hingga sampai dasar Perut Bumi...
.
Duhai Illahi.....
Jadikanlah peristiwa getaran hati ini sebagai jaminan bahwa ku tlah menemukan kekuatan Hati tuk berlari menghampiri ceria di pagi hari...

Duhai Illahi.....
Biarkanlah ku selalu mendampingi tanpa beban Hati yg selama ini menghantui....

Duhai Illahi.....
Biarkanlah ku selalu tersenyum bersamanya nanti menyambut pagi hari........

Duhai Illahi.....
Jadikanlah senyum itu sebagai pendamping hidupku hingga pagi lagi ...

Duhai Illahi.....
Biarkanlah ku berada disini, di senyum ini... hingga Engkau keluarkan isi Perut Bumi......
Biarkanlah ku selalu menikmati senyum Tsunami hingga tak ada terbit fajar lagi......


by : "Senyum Dua Dunia Manusia setengah Dewa"

"Mohon Ma'af Lahir dan Batin"

Ku ingin tumpahkan rasa Kagumku hari ini utk mu , walau kita blom pernah bertemu...
Ku ingin energy kalimatmu akan kusimpan rapi dlm Kalbu ku... dan aku jaga dr debu jarak dan waktu tuk selalu mengingat Kebaikan dan Kecerdasan mu dlm meniti lembaran waktu....
Ku berharap dirimu tiada jemu mendampingi Karier ku sebagai Kepanjangan Tangan Sang Khalik dlm memberi Rahmat dan Hidayah tuk semesta sampai Tugas itu selesai dlm perjalanan Hidupku.....
Tiada henti ku bermunajad tuk Kesehatan dan Kesejahteraan mu... Amiiiiiiiiiiiin!

Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1432 H
Minal Aidzin wal Fa'idzin "Mohon Ma'af Lahir dan Batin"